Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kram Perut Saat Hamil yang Berbahaya

Kram perut saat hamil terjadi beberapa kali selama masa kehamilan berlangsung. Memang kram perut itu ada yang tidak membahayakan ibu hamil maupun  janin, namun beberapa diantaranya ada yang sebagai indikator masalah serius dalam kehamilan yang nantinya bisa membahayakan keselamatan ibu dan bayi.

Kram perut sering kali dialami oleh ibu hamil tak peduli berapa pun usia kehamilannya. Apabila Anda menjumpai kram perut yang cukup hebat, tak seperti biasa sebaiknya segera periksakan kehamilan ke Dokter kandungan terdekat guna memastikan kesehatan kandungan Anda.

Untuk menambah wawasan mengenai keluhan selama masa hamil terutama yang berkaitan dengan kram perut, kali ini kami akan mengulas tentang nyeri perut yang berbahaya dan tidak berbahaya. Untuk lebih jelasnya silakan disimak penjelasan berikut ini.
Kram Perut Saat Hamil
source of pixabay

Kram Perut Saat Hamil yang Normal

Perempuan yang telah bersuami sewaktu - waktu bisa mengalami kram perut sebagai tanda awal kehamilan.

Tak berhenti begitu saja, kram ini akan terus mengiringi masa kehamilan hingga jelang masa persalinan. Kram perut yang terjadi pada saat siklus kehamilan Anda hilang bukanlah suatu pertanda buruk melainkan pertanda bahwa di perut Anda telah ada embrio sebagai cikal bakal sang buah hati. Perut nyeri pada awal kehamilan  bukanlah sebuah pertanda bahaya, justru mengindikasikan bahwa embrio berkembang dengan baik.

Mengapa kram itu bisa terjadi di awal kehamilan ?
karena corpus luteum (sisa kulit folikel) semakin bertambah besar dan menghasilkan hormon progesteron selama plasenta belum bisa memproduksi hormon progesteron sendiri. Hal inilah yang menimbulkan efek nyeri perut pada saat awal kehamilan.

Kram perut saat hamil trimester kedua juga bisa dikategorikan kram normal. Kram tersebut umumnya terjadi  karena melebar dan merenggangnya otot penopang rahim. Pada akhir masa hamil kram perut juga muncul, namun Anda tidak perlu takut karena kram tersebut justru menjadi sebuah pertanda Anda siap melahirkan.

Kram di akhir masa hamil justru banyak ditunggu oleh ibu hamil mengingat perjuangan beratnya akan segera berakhir. Itulah beberapa contoh kram yang normal dan tidak membahayakan ibu hamil, namun Anda jangan sampai lengah karena kram kehamilan itu ada juga yang berbahaya meski terjadinya di masa kehamilan awal, tengah maupun akhir.

Kram Perut Saat Hamil yang Berbahaya

Sesuai dengan penjelasan di atas mestinya Anda tidak perlu takut dengan kram perut selama menjalani masa kehamilan, namun kenyataannya tidak semua kram perut itu normal, ada sebagian yang menjadi pertanda ada yang tidak beres dalam kehamilan. Apabila kram yang sedang Anda alami berbeda dengan biasanya, misalnya dibarengi dengan pendarahan hebat yang tak kunjung henti, kram perut terlalu hebat dan atau keadaan lain yang dianggap tak seperti biasa segera saja periksakan ke dokter untuk mengetahui apa penyebabnya.

Kram di awal kehamilan itu normal, akan tetapi jika kram yang terjadi tak kunjung henti dan terasa amat sangat menyakitkan kemungkinan ada yang salah dengan kehamilan. Bisa jadi keadaan ini sebagai tanda bahaya yang perlu mendapatkan perawatan dan penanganan khusus. Biasanya dokter atau Bidan memastikan keadaan embrio dengan menggunakan gelombang ultrasonik.

Kram Perut saat hamil pertengahan tidak selamanya normal karena ada kram yang menjadi pertanda keguguran. Jika kram yang terjadi itu begitu melilit dan tak kunjung hilang Anda perlu waspada. Apalagi jika keadaan itu terjadi setelah Anda mengkonsumsi makanan yang memicu terjadinya keguguran atau habis melakukan aktifitas ekstrim yang membahayakan kehamilan. Kram yang dibarengi dengan pendarahan hebat juga perlu Anda waspadai karena bisa jadi sebagai tanda terjadinya kehamilan etopik, yaitu kehamilan dimana embrio tidak mengalami perkembangan.

Saat usia kehamilan telah memasuki trimester ketiga kram perut terkadang menyerang ibu hamil karena faktor yang berbeda- beda. Diantara kram tersebut ada yang mengisyaratkan akan terjadinya kelahiran prematur (janin lahir sebelum waktunya). Hal itu disebabkan karena air ketuban telah pecah sebelum janin genap berusia 9 bulan. Biasanya kram ini terjadi cukup sering minimal 4 kali dalam 20 menit. Untuk menangani kasus ini, dokter biasanya memberi obat yang bisa menghentikan pecahnya air ketuban dan menyarankan bunda hamil untuk istirahat total dengan maksud bayi bisa lahir normal. Namun jika keadaannya tidak memungkinkan kelahiran prematur pun tak bisa dielakkan.

Kram perut di saat akhir kehamilan bisa juga sebagai tanda bahaya yaitu kondisi janin terlilit oleh plasenta. Kondisi ini cukup membahayakan ibu hamil dan janin sehingga untuk penyelamatan dokter biasanya melakukan operasi caesar. Walaupun banyak kemungkinan kram yang membahayakan kehamilan tapi Anda tidak perlu takut karena Allah SWT selalu bersama dengan kita. Jika Anda telah berdoa dan telah merawat kehamilan dengan baik insy@ kehamilan akan berjalan dengan normal hingga persalinan tiba.

Perawatan Kram Perut Normal Saat Hamil

Jika Anda sedang mengalami kram perut sebaiknya segera lakukan langkah sederhana untuk mengatasinya. Bagaimana caranya ? Berikut ini adalah contoh cara sederhana mengatasi kram perut :
  • Duduk di lantai dengan mensejajarkan kedua lutut di depan
  • Mandi dengan menggunakan air hangat
  • Minum air putih yang banyak
  • Segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat
Info tentang kram perut saat hamil di atas perlu Anda cermati dengan baik. Jangan pernah menyepelekan kram perut jika terjadinya lain dari biasanya. Konsultasi ke dokter adalah langkah terbaik untuk menangani keluhan ini.

Post a Comment for "Kram Perut Saat Hamil yang Berbahaya"