Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Membedong Bayi Baru Lahir yang Benar

Cara membedong bayi bar lahir - Ketika kehamilan telah usai dan janin telah lahir ke dunia dengan selamat, pasangan suami istri mulai banyak melakukan aktivitas untuk perawatan bayi. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan untuk merawat sang buah hati adalah membedongnya. Membedong bayi merupakan metode perawatan bayi yang telah ada sejak zaman dahulu dengan tujuan agar kaki bayi bisa lurus dan bayi tetap hangat.

Sebenarnya membedong bayi bukan sebuah aturan wajib yang harus dilakukan sebab tanpa dibedong pun bayi akan tumbuh berkembang dengan baik. Akan tetapi karena sudah menjadi tradisi yang turun temurun sejak zaman dulu, sulit kiranya bagi kita untuk meninggalkan tradisi ini. Perlu Anda ketahui bahwa membedong bayi itu tidak  boleh dilakukan sembarangan karena jika salah praktek justru bisa mengganggu perkembangan bayi. 

Membedong bayi baru lahir yang dilakukan dengan benar dipercaya bisa memberikan sebuah kenyamanan dan kehangatan bagi bayi sehingga pertumbuhan bayi berjalan sempurna. Untuk itu, pada kesempatan kali ini kami akan tuliskan tips membedong bayi yang baik dan benar. Silakan lanjutkan membaca hingga selesai

Cara Membedong Bayi Baru Lahir
source of pixabay

Cara Membedong Bayi Baru Lahir


Jika Anda termasuk pasangan suami istri yang baru pertama kali dikaruniai momongan, membedong bayi tentu tidak bisa dilakukan dengan mudah. Perlu arahan dan bimbingan dalam melakukannya. Berikut ini adalah petunjuk sederhana dalam membedong bayi :)

1. Penuhi kebutuhan bayi dahulu


Sebelum Anda mulai membedong bayi, pastikan kebutuhan bayi telah terpenuhi misalnya sehabis minum susu dan susah diberi popok. Anda harus tanggap dengan sikap bayi yang ditunjukkan setelah proses pembedongan selesai, misalnya bayi mengepalkan tangan, mengerutkan alis atau menangis, berarti bayi merasa kurang nyaman dengan pembedongan anda

2. Jangan Membedong sepanjang waktu


Cara membedong bayi baru lahir yang benar adalah dengan tidak melakukannya sepanjang waktu. Bayi yang dibedong sepanjang waktu bisa berakibat buruk pada pertumbuhannya karena bayi tersebut kurang gerak dan kurang maksimal dalam minum ASI. Selain itu, bayi yang dibedong sepanjang waktu akan banyak tidur sehingga bisa mengalami kekurangan asupan ASI karena air susu dibutuhkan oleh bayi paling tidak 8 sampai 12 kali dalam sehari semalam.

Tak hanya itu, bayi yang dibedong sepanjang waktu juga mengurangi kontak langsung antara ibu dan bayi padahal kontak langsung antara ibu dan bayi sangat diperlukan untuk membantu melancarkan pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu badan dan semakin memantapkan ikatan batin antara bayi dengan ibu.

3. Posisi bayi sudah benar


Sebelum mulai membedong bayi, coba lihat apakah posisi bayi sudah benar, yaitu posisi kaki dan pinggul sejajar. Jangan pernah membedong bayi pada saat posisinya masih belum benar karena bisa mengakibatkan beberapa efek buruk pada bayi di kemudian hari seperti radang sendi, kaki sakit dan lain lain.

4. Gunakan kain bedong yang nyaman


Usahakan membedong bayi menggunakan kain bedong yang nyaman, lembut dan tidak terlau ketat. Jangan membedong bayi terlalu rapat sehingga bayi susah untuk bergerak. Meskipun dalam keadaan dibedong, bayi harus tetap bisa bergerak agar peredaran darah ke seluruh tubuh berjalan lancar dan sistem syaraf bayi berkembang sempurna.

NB : Jangan membedong bayi ketika usianya telah lebih dari tiga bulan karena bisa menimbulkan gangguan pada bagian perut

Setelah mengetahui cara membedong bayi baru lahir di atas, silakan praktekkan untuk buah hati tercinta. Proses pembedongan harus Anda perhatikan betul betul agar tidak sampai terjadi hal yang tak diingainkan. Sekian info yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat

Post a Comment for "Cara Membedong Bayi Baru Lahir yang Benar"