Pencegahan Blighted Ovum (Kehamilan Kosong)

Blighted ovum yang sering dikenal dengan hamil kosong adalah suatu kondisi di mana wanita merasa kalau dirinya hamil tapi sebenarnya di dalam kandungannya tidak ada janin. Dia merasakan tanda kehamilan pada umumnya seperti perut membesar, mual muntah dan p@yudara membesar.

Selain itu, wanita yang mengalami blighted ovum juga terlambat datang bulan. Bahkan saat dites menggunakan alat test pack, hasilnya positif hamil.

Kondisi ini bisa terjadi karena sel telur yang telah berhasil dibuahi telah menempel di dinding rahim tapi tidak membentuk embrio. Namun demikian, kantung kehamilan dan hormon kehamilan tetap terbentuk.

Penyebab blighted ovum (hamil kosong)

Pada umumnya, Blighted ovum disebabkan karena kelainan kromosom setelah terjadinya proses pembuahan. Misalnya karena kualitas sel telur atau sel sperm@ yang buruk dan karena pembelahan sel abnormal.

Hamil kosong atau Blighted ovum juga bisa disebabkan karena infeksi rubella, torch dan diabetes melitus. Selain itu, faktor usia juga meningkatkan resiko terjadi Blighted ovum.

Gejala Hamil Kosong

Perempuan yang mengalami hamil kosong atau Blighted ovum juga merasakan gejala kehamilan pada umumnya. Hasil tes kehamilan pun menunjukkan hasil positif karena hormon kehamilan diproduksi oleh tubuh.

Selain gejala tersebut, tidak ada gejala khusus yang menunjukkan tanda kehamilan kosong di awal masa kehamilan. Pada beberapa kasus, ada yang merasakan flek, nyeri perut dan pendarahan yang keluar dari jalan lahir.

Penanganan Hamil Kosong

Penanganan terhadap blighted ovum bisa dilakukan sampai terjadi keguguran secara alami. Pilihan lainnya adalah dengan melakukan kuretase untuk membersihkan jaringan plasenta dari dalam rahim.

Setelah kuretase, wanita yang mengalami blighted ovum mungkin akan mengalami beberapa keluhan seperti kram perut namun kondisi ini tidak akan berlangsung dalam waktu lama. (baca : cara mengatasi kehamilan kosong)

Pencegahan Blighted Ovum

Kehamilan kosong atau blighted ovum tidak dapat dicegah. Wanita yang pernah mengalami blighted ovum, masih mungkin mengalaminya lagi.

Namun demikian jika Bunda mengalami keguguran sampai tiga kali atau lebih maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Silakan lakukan pemeriksaan bersama dengan pasangan termasuk tes genetik untuk mengetahui keadaan lebih lanjut.